Pernah nggak sih ketemu cowok yang ngaku-ngaku “punya modal gede”, tapi pas udah masuk ke sesi ‘praktik’, yang gede cuma… egonya doang?

Ini cerita Dewi, nama asli.

Waktu itu pernah dapat kencan online. Kebetulan dapet bule.  Fisiknya menarik, pembawaannya pede, dan dari cara dia ngomong, keliatan banget bangga sama “aset” miliknya yang katanya sih, ‘di atas rata-rata’. Nah lho, sebagai cewek yang juga manusia (dan punya imajinasi), tentu penasaran dong buat liat kenyataannya.

Dan pas beneran liat langsung?
Wow!  Emang gede. Tapi ternyata, pengalaman bareng tuh bule malah bikin Dewi sadar bahwa besar itu bukan segalanya.

Ketika Fokusnya Salah Arah…

Masalahnya adalah: ini bule tuh terlalu fokus sama ukurannya sendiri. Dia sibuk mikirin gimana caranya ‘nunjukin kehebatan’, bukannya nanya apa yang Dewi suka atau bikin nyaman. Akhirnya? Dewi mikir “kapan sih ini kelar” daripada menikmati momen bersama.
Dan ternyata, Dewi tidak sendirian.

Fakta ilmiahnya,  Lelaki Sering Salah Kaprah Soal Ukuran.

Menurut penelitian dari Dr. Rany Shamloul (University of Saskatchewan), banyak laki yang emang insecure sama ukuran penis mereka. Bahkan saking overthinking-nya, bisa bikin mereka gagal ereksi. Ada nih sebutannya,  psychogenic erectile dysfunction, alias masalah yang dari kepala, bukan dari badan.

Dalam penelitian itu, mayoritas laki yang merasa ukuran mereka "kecil", sebenarnya ukurannya normal-normal aja.
Gak percaya? nih lihat sendiri datanya:

 

  • 94% cowok melebih-lebihkan ukuran penis flaccid (lemas).

  • Rata-rata tebakan mereka: 13 cm.

  • Ukuran sebenarnya (normal): 7,5 – 10 cm pas lemas.

  • Ukuran pas ‘ditarik’ (stretched): sekitar 12–13 cm.

  • 0% dari mereka ternyata punya ukuran yang ‘abnormal’ (alias kurang dari 7 cm).

  • Dan: 86% langsung lebih percaya diri dan bahagia setelah dikasih edukasi soal ukuran sebenarnya.

Jadi, kalau kalian laki dan masih suka overthinking, mungkin cuma butuh informasi yang bener aja bukan acuan dari bokep-an.

Terus, Sebenarnya Apa Sih yang Penting Buat Perempuan?

Sekarang mari kita balik ke pertanyaan penting: apa sih yang perempuan cari saat berhubungan intim?
Jawabannya: bukan cuma ukuran, abangku. Tapi stimulasi, teknik, komunikasi, dan... klitoris.
Yes, klitoris.

Sebuah studi gede dari Journal of Sex and Marital Therapy yang dibuat oleh Debby Herbenick dan tim dari Indiana Universit,  nanya langsung ke 1.055 perempuan tentang apa yang sebenarnya bikin mereka puas secara di ranjang.

Dan hasilnya.....
Begini:

 

  • 36% perempuan butuh stimulasi klitoris buat bisa orgasme. Tanpa itu? Gagal total.

  • Hanya kurang dari 20% yang bisa orgasme dari penetrasi aja.

  • 36% lainnya bilang klitoris nggak wajib, tapi bikin orgasme jadi lebih mantap.

  • Dua pertiga perempuan suka stimulasi klitoris langsung (bukan lewat ‘jalan memutar’).

  • Stimulasi dengan ritme yang konsisten. Bukan cuman di gusrak-gusrak doang.

Jadi para lelaki, harus tau dulu nih dimana klitoris dan bagaimana membahagiakannya. Selain itu, ternyata kekerasan, skill permainan dan kepribadian menjadi salah satu hal yang penting buat perempuan untuk terus lanjut kencan. 

Mau segede apa pun, kalau mainnya cuma asal colok tanpa strategi, ya sama aja kayak bawa mobil sport tapi nyetir di gigi 1 terus-terusan doang.

Tips buat para lelaki kalo mau terus ditempel sama pasangan.

  • Punya kontrol dan kekerasan ereksi yang stabil.

  • Paham anatomi tubuh perempuan (khususnya klitoris!).

  • Mau tanya dan dengerin apa yang pasangannya suka.

  • Nggak buru-buru, tapi ngerti ritme dan alurnya.

  • Dan yang paling seksi: percaya diri tanpa harus membuktikan lewat ukuran.

Utamakan lifestyle yang sehat, olahraga, latihan kegel, dan paling penting, perlakukan pasangan dengan lemah lembut penuh cinta.