Cinta itu bukan cuma soal perasaan—tapi juga tentang bagaimana kita mengekspresikannya, dan bagaimana orang yang kita cintai bisa benar-benar merasakannya. Love language bukan rumus pasti, tapi ia bisa jadi jembatan untuk saling memahami, memperkaya hubungan, dan menghindari rasa “nggak nyambung” yang sering kali datang bukan karena kurang cinta, tapi karena beda cara menyampaikannya.

Jadi, yuk mulai kenali love language kamu sendiri dan orang-orang terdekatmu. Karena kadang, cinta yang besar cuma butuh diterjemahkan ke dalam bahasa yang tepat agar bisa sampai dengan utuh

Apa Itu Love Language?

Love language adalah istilah yang diperkenalkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang penulis dan konselor hubungan, untuk menggambarkan bagaimana seseorang mengekspresikan cinta dan merasa dicintai. Intinya, cinta itu punya banyak cara untuk disampaikan—dan tidak semua orang “berbicara” dengan cara yang sama. Ada yang merasa dicintai lewat kata-kata manis, ada juga yang lebih tersentuh saat dibantu cuci piring setelah hari yang melelahkan. Memahami love languagebisa jadi kunci untuk menghindari salah paham dan memperkuat kedekatan.

5 Jenis Love Language yang Perlu Kamu Tahu

Berikut ini lima jenis bahasa cinta menurut teori Chapman—dan masing-masing bisa terasa sangat berbeda dampaknya untuk tiap orang:

  • Words of Affirmation: Ungkapan sayang, pujian, dan kata-kata penyemangat.

  • Acts of Service: Membantu tugas, memberi bantuan kecil, atau menunjukkan cinta lewat aksi.

  • Receiving Gifts: Bukan soal harga, tapi makna dan perhatian di balik pemberian.

  • Quality Time: Waktu berkualitas tanpa gangguan, dengan koneksi penuh.

  • Physical Touch: Sentuhan fisik seperti pelukan, pegangan tangan, atau belaian kecil.

Setiap orang bisa punya satu atau lebih love language dominan—dan itu bisa berubah seiring waktu atau konteks hubungan.

Kenapa Love Language Penting dalam Hubungan?

Cinta bisa terasa “tidak nyambung” kalau kita mengekspresikannya dengan cara yang tidak dipahami pasangan. Misalnya, kamu menunjukkan cinta lewat hadiah, tapi pasanganmu lebih butuh pelukan dan waktu bersama. Akibatnya? Kamu berdua bisa merasa tidak dihargai, padahal sama-sama berusaha. Love language membantu kita mengomunikasikan kasih sayang dengan cara yang benar-benar “masuk” ke hati orang yang kita cintai. Ini bukan soal romantis doang, tapi juga soal empati, pengertian, dan membangun relasi yang saling mengisi.

Cara Mengetahui Love Language Kamu (dan Pasangan)

Mau tahu love language kamu apa? Coba perhatikan: Hal apa yang paling bikin kamu merasa dicintai? Apakah itu pelukan? Kata-kata manis? Atau ketika seseorang bantuin kamu tanpa diminta? Kamu juga bisa coba kuis love languageonline (yang banyak banget tersedia gratis). Begitu juga dengan pasangan—kalian bisa saling ngobrol santai soal ini, atau perhatikan bahasa cinta yang sering mereka tunjukkan. Karena sering kali, cara seseorang mencintai juga mencerminkan bagaimana mereka ingin dicintai.

Apa yang Terjadi Jika Love Language Tidak Cocok?

Jangan panik—beda love language bukan berarti hubungan kamu nggak cocok. Tapi memang, perbedaan ini bisa menimbulkan miskomunikasi kalau nggak disadari sejak awal. Misalnya, kamu suka dipeluk tapi pasanganmu lebih sering nunjukin cinta lewat bantuan kecil. Kamu bisa jadi merasa “dingin”, padahal mereka sebenarnya peduli. Solusinya? Komunikasi yang terbuka dan jujur. Saling belajar “bahasa” satu sama lain bisa bikin hubungan lebih saling ngerti dan kuat, bahkan jadi lebih dalam dari sebelumnya.

Mencintai dengan Cara yang Dipahami

Cinta itu bukan cuma soal perasaan—tapi juga tentang bagaimana kita mengekspresikannya, dan bagaimana orang yang kita cintai bisa benar-benar merasakannya. Love language bukan rumus pasti, tapi ia bisa jadi jembatan untuk saling memahami, memperkaya hubungan, dan menghindari rasa “nggak nyambung” yang sering kali datang bukan karena kurang cinta, tapi karena beda cara menyampaikannya.

Jadi, yuk mulai kenali love language kamu sendiri dan orang-orang terdekatmu. Karena kadang, cinta yang besar cuma butuh diterjemahkan ke dalam bahasa yang tepat agar bisa sampai dengan utuh

BACA YANG LAIN