Review Series: Extraordinary, Komedi Absurd + Fakta Orgasme Perempuan

Bayangin semua orang di dunia punya superpower di umur 18 tahun—kecuali kamu. Itulah hidup Jen, cewek 25 tahun yang masih ‘biasa-biasa aja’ di tengah orang-orang luar biasa. Absurd, kocak, kadang nyentil, Extraordinary bukan tentang jadi pahlawan, tapi tentang jadi diri sendiri… meski tanpa kekuatan super
Review Series: Extraordinary, Komedi Absurd + Fakta Orgasme Perempuan

Andai Semua Orang Punya Super Power

“Extraordinary” adalah serial komedi asal Inggris yang tayang di Disney+ Hotstar (via Hulu/Star). Ceritanya sih sangat sederhana tapi brilian, bikin orang terus mau nonton dan mau tau endingnya.

Komedi ini dikemas begitu renyah (garing) tapi menyegarkan dan gampang bikin kita ketawa tapi sambil mikir, 
“Ngeheee banget…!”. 

Bayangin deh kalo semua orang punya super power, saat umurnya mencapai 18 tahun.  Kecuali Jen, si tokoh utama.

Tapi jangan pikir visual seperti yang ada di film ala Marvel atau DC dulu ya—di sini kekuatannya justru sering absurd dan bikin ngakak. Tapi relate dengan kehidupan keseharian. Sang Sutradara, Toby MacDonald, sangat pintar mengemasnya. Banyak humor yang muncul dari pengalaman sehari-hari: rasa cemburu, kesedihan “kenapa kok gw belom punya keistimewaan?!”, tekanan sosial, hubungan antar teman/keluarga. Ini semua bikin penonton merasa sependeritaan.

Super powernya bukan urusan ‘menolong’ orang. Tapi banyak yang sederhana, nyeleneh bahkan. Ada yang bisa terbang, ada yang bisa menghidupkan orang mati… tapi ada juga yang kekuatannya ngocol banget.
Contoh, ada yang super powernya bisa bikin printer nggak pernah macet.

Salah satu tokoh (ajaib) namanya Gordon. Kekuatan supernya agak lain. Hanya dengan sentuhan saja, si Gordon bisa bikin orang orgasme.
Buat banyak lelaki, membuat orang orgasme adalah hal yang membanggakan. Tapi buat Gordon, ini adalah bencana alam dan penderitaan.

Bayangin aja: lagi kencan, dia harus pakai sarung tangan biar pasangannya gak langsung climax gelepar kaya ikan. 

Di satu adegan, Gordon bahkan mencoba membuktikan kalau dirinya bisa bikin pasangan klimaks tanpa superpower itu. Sayangnya, gagal total… tapi karena si pasangan pura-pura orgasme, dia malah senang banget sama “prestasi” kecilnya itu.

Adegan ini absurd, awkward, tapi justru highlight betapa komedi “Extraordinary” punya cara unik mengolok-olok dunia superpower beneran.

Orgasme perempuan vs Orgasme Laki-laki

Dalam dunia nyata, orgasme—terutama bagi perempuan—bukan hal yang selalu mudah dicapai. Menurut riset di Journal of Sexual Medicine (2020), sekitar 30–40% perempuan sering kesulitan mencapai orgasme secara konsisten. Ada banyak faktor: mulai dari kurangnya stimulasi klitoris, komunikasi yang kurang terbuka dengan pasangan, sampai tekanan psikologis.

Beda dengan pria yang rata-rata orgasme lebih cepat, perempuan butuh lebih banyak stimulasi fisik dan mental. Karena itu, orgasme perempuan sering disebut sebagai “puzzle” yang butuh kerja sama, komunikasi, dan kesabaran. Fakta lain, studi dari Archives of Sexual Behavior juga menegaskan bahwa hubungan dengan orgasme yang sehat sering berkorelasi dengan kualitas hubungan emosional yang lebih tinggi.

Jadi, kalau di serial Gordon bisa bikin orang orgasme cuma dengan jentikan jari doank, di dunia nyata “tidak semudah itu, Ferguso”. 

Komedi dalam Extraordinary lucu justru karena memparodikan sesuatu yang di dunia nyata jauh lebih rumit: orgasme.
Gordon bisa bikin orang climax cuma dengan sentuhan—sementara kita di dunia nyata butuh komunikasi, eksplorasi, bahkan teknologi biar sampai ke titik itu.

Dan mungkin itu pesan tersembunyinya: orgasme bukan sekadar soal fisik, tapi juga soal keintiman, kejujuran, dan chemistry. Kalau pasangan bisa kerja sama, orgasme nggak perlu jadi “superpower”—cukup jadi bagian alami dari hubungan yang sehat.

Bagikan:

Baca yang lain

10 Aktivitas Seru untuk Pasangan yang Mager Keluar Rumah

Kencan di rumah bisa jadi lebih seru! Temukan 10 aktivitas kreatif untuk pasangan yang mager keluar: masak bareng, movie marathon, game co-op, DIY spa, hingga virtual travel. Bikin quality time jadi berkesan tanpa keluar rumah.

Icel

Sex Toy Gak Harus “Gendered”

Sex toy tidak harus terbatas pada label gender. Pilihan mainan seks inklusif hadir untuk semua orang, dirancang fleksibel dan aman agar setiap individu bisa mengeksplorasi kenikmatan tanpa batas, sesuai kebutuhan tubuhnya.

Master Asmara